budakjrc

Minggu, 17 Oktober 2010

GAYA HIDUP SEHAT

GAYA HIDUP SEHAT
Rabu, 2008 Januari 09
Apakah Promosi Kesehatan Itu ?Health promotion is the proces of enabling people to control over and improve their health (WHO, 1986).

Promosi Kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan perundangan untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan (Green dan Ottoson, ’98).Promosi Kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya. (definisi yang selama ini dipakai oleh Pusat Promkes).Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat; Artinya proses pemberdayaan tersebut dilakukan melalui kelompok-kelompok potensial di masyarakat, bahkan semua komponen masyarakat.Proses pemberdayaan tersebut dilakukan sesuai sosial budaya setempat, artinya sesuai dengan keadaan, permasalahan dan potensi setempat.Proses pembelajaran tersebut juga dibarengi dengan upaya mempengaruhi lingkungan, baik lingkungan pisik maupun non pisik, termasuk kebijakan dan peraturan perundangan.Promosi kesehatan di dunia dikenal sejak tahun 1980-an, tetapi di Indonesia baru dikembangkan sejak tahun 1995, sebagai pengembangan lebih lanjut dari “pendidikan” dan “penyuluhan” kesehatan.Ruang Lingkup Promosi KesehatanPromosi Kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar dapat memelihara dan meningkatkan kesehatannya. (Health promotion is the process of enabling people to control over and improve their health).

Promosi kesehatan mencakup pendidikan kesehatan (health education) yang penekanannya pada perubahan/perbaikan perilaku melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan.Promosi kesehatan juga mencakup pemasaran sosial (social marketing), yang penekanannya pada pengenalan produk/jasa melalui kampanye.Promosi kesehatan adalah juga upaya penyuluhan (upaya komunikasi dan informasi) yang tekanannya pada penyebaran informasi.Promosi kesehatan juga merupakan upaya peningkatan (promotif), yang penekanannya pada upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.Promosi kesehatan juga mencakup upaya advokasi di bidang kesehatan, yaitu upaya untuk mempengaruhi lingkungan atau pihak lain agar mengembangkan kebijakan yang berwawasan kesehatan (melalui upaya legislasi atau pembuatan peraturan, dukungan suasana dan lain-lain di berbagai bidang/sektor, sesuai keadaan).Promosi kesehatan adalah juga pengorganisasian masyarakat (community organization), pengembangan masyarakat (comm. Development), penggerakan masyarakat (social mobilization), pemberdayaan masyarakat (comm. Empowerment), dll.Ruang lingkup Promosi kesehatan bisa lebih luas lagi, sesuai dengan keadaan dan perkembangan.Dasar Pemikiran/Latar Belakang

Kesehatan adalah hak asasi manusia dan merupakn investasi, juga merupakan karunia Tuhan, oleh karenanya perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya. Promosi kesehatan sangat efektif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan tersebut;
Faktor perilaku dan lingkungan mempunyai peranan sangat dominan dalam peningkatan kualitas kesehatan, dan merupakan pilar-pilar utama dalam pencapaian Indonesia Sehat 2010. hal-hal tersebut merupakan bidang garapan promosi kesehatan.
Masalah perilaku menyangkut kebiasaan, budaya, dan masalah-masalah lain yang tidak mudah diatasi. Untuk itu semua perlu peningkatan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk hidup sehat, perlunya pengembangan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat, dan untuk itu diperlukan peningkatan upaya promosi kesehatan.
Sementara itu Promosi Kesehatan telah ditetapkan sebagai salah satu program unggulan, sehingga perlu digarap secara sungguh-sungguh dengan dukungan sumber daya yang memadai.
Pada dasawarsa sekarang, juga pada masa-masa y.a.d. kita mengalami transisi epidemiologi, transisi demografi, dll, di pihak lain permasalahan juga semakin kompleks dengan berbagai krisis yang belum kunjung reda. Selain itu kita juga sedang dalam era globalisasi dan disentralisasi. Itu semua justru semakin memperkuat perlunya peningkatan upaya promosi kesehatan.
Sementara itu Peraturan dan perundangan yang ada memberikan landasan hukum yang cukup kuat terhadap penyelenggaraan promosi kesehatan.Kerangka Konsep Promosi Kesehatan
Visi / Yang diharapkan : berkembangnya perilaku dan gerakan sehat di masyarakat, menuju Indonesia Sehat 2010.
Dasar/acuan penyelenggaraan Promosi Kesehatan, yaitu : Paradigma Sehat atau Pembangunan Nasional yang berwawasan Kesehatan;
Ruang lingkup Promosi Kesehatan, yaitu : Perilaku proaktif memelihara dan meningkatkan kesehatan (contoh : olahraga/aktivitas fisik yang teratur), mencegah resiko terjadinya penyakit (contoh : tidak merokok atau menjaga kawasan tanpa asap rokok), melindungi diri dari ancaman penyakit (contoh : memakai helm/sabuk pengaman waktu berkendaraan), dan berperan aktif dalam upaya kesehatan (misalnya di Posyandu).
Area atau program yang diprioritaskan dalam promosi kesehatan, yaitu : KIA, Gizi, Kesling, Gaya Hidup dan JPKM.
Tatanan utama, yang menjadi sasaran promosi kesehatan, yaitu : Rumah tangga (sasaran ibu, bayi dan balita), Sekolah (sasaran : anak sekolah), tempat-kerja (saaran : usia produktif), tempat umum (remaja/anak muda), sarana pelayanan kesehatan (pengunjung).
Strategi pokok : Dikenal dengan singkatan ABG, yaitu : Advokasi (upaya untuk mempengaruhi kebijakan), Bina suasana (upaya pembentukan opini publik), dan Gerakan/pemberdayaan masyarakat (upaya untuk menggerakan dan/atau memberdayakan senua komponen masyarakat).
Mitra utama : para pembuat kebijakan, lintas sektor, kalangan swasta, media massa, Perguruan Tinggi, dan semua komponen masyarakat : tokoh agama, tokoh masyarakat, LSM, organisasi profesi, artis, dll.Strategi, Bentuk Kegiatan dan Pesan Utama
Berdasarkan kerangka konsep khususnya strategi pokok tsb (dimuka), kegiatan nyata promosi kesehatan yang perlu dilakukan adalah :
Pemberdayaan masyarakat, yaitu upaya untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian semua komponen masyarakat untuk dapat hidup sehat.
Pengembangan kemitraan, yaitu upaya untuk membangun hubungan para mitra kerja berdasarkan kesetaraan, keterbukaan dan saling memberikan manfaat.
Upaya advokasi, yaitu upaya untuk mendekati, mendampingi, da mempengaruhi para pembuat kebijakan sacara bijak, sehingga mereka sepakat untuk memberi dukungan terhadap pembangunan kesehatan.
Pembinaan suasana, yaitu kegiatan untuk membuat suasana atau iklim yang mendukung terwujudnya perilaku sehat dengan mengembangkan opini publik yang positif melalui media massa, tokoh masyarakat, “public figur”’ dll.
Pengembangan Sumber Daya Manusia, yaitu kegiatan pendidikan, pelatihan, pertemuan-pertemuan, dll untuk meningkatkan wawasan, kemauan, dan ketrampilan baik petugas kesehatan maupun kelompok-kelompok potensial masyarakat.
Pengembangan iptek, yaitu kegiatan untuk selalu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang promosi, informasi, komunikasi, pemasaran, advokasi, dll yang selalu tumbuh dan berkembang.
Pengembangan media dan sarana, yaitu kegiatan untuk “mempersenjatai” diri dengan penyediaan media dan sarana yang diperlukan untuk mendukung kegiatan promosi kesehatan.
Pengembangan Infra Struktur, yaitu kegiatan penunjang promosi kesehatan : sekretariat, tim promosi, serta berbagai perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan.
Sedangkan Pesan-pesan kesehatan :
Temanya adalah : Kesehatan adalah Hak Asasi Manusia, yang perlu dipelihara dan ditinfkatkan kualitasnya, dan Kesehatan adalah investasi, sehingga perlu terus dipupuk dan dikembangkan.
Fokus Pesan adalah : Peningkatan ketahanan keluarga dan kepedulian terhadap lingkungan; sedangkan
Pesan-pesan Utama adalah : Aktifitas fisik/olahraga teratu, Melaksanakan diet/pengaturan pola makan dengan gizi seimbang, Tidak merokok atau menjaga kawasan tanpa asap rokok, dan mempraktekkan 5 S (Senyum, salam, Sapa dan Santun sebagai perwujudan pribadi yang sehat jasmani, rohani dan sosial).Penyelenggara Kegiatan

Kegiatan promosi kesehatan diselenggarakan melalui proses : Pengkajian, Perencanaan, Pengerakan pelaksanaan, serta Pemantauan, penilaian dan Pelaporan.Phase pengkajian atau pemetaan masalah : Proses dimulai dari pengkajian kualitas hidup, masalh kesehatan, masalah perilaku, faktor penyebab, sampai keadaan internal dan external, Output phase pengkajian ini adalah : pemetaan masalah perilaku, penyebabnya, dll.Informasi Kualitas Kehidupan : diperoleh cukup dengan melihat data sekunder (Strata keluarga), karena informasi ini hanya berfungsi sebagai latar belakang masalh saja. Demikian pula Phase pengkajian atau pemetaan masalah : Proses dimulai dari pengkajian kualitas hidup, masalh kesehatan, masalah perilaku, faktor penyebab, sampai informasi tentang derajat kesehatan juga dapat dilihat dari data sekunder (data penyakit di Puskesmas).Informasi tentang perilaku sehat : diperoleh dari kunjungan rumah arau di Pos Yandu (dengan menggunakan formulir PHBS; akan diketemukan strata tatanan : I, II, III, dan IV).Informasi tentang faktor penyebab (pre desposing, enabling dan reenforcing factors) diperoleh melalui survey cepat etnografi (Rapid etnography assesment) yang dilakukan oleh tingkatan kabupaten / kota.Informasi tentang faktor internal (tenaga, sarana, dana promosi kesehatan) dan external (peraturan, lingkungan di luar unit) diperoleh dari lapangan/tempat.Phase Perencanaan : Output phase ini adalah rumusan rencana, dan yang terpenting adalah rumusan tujuan (yaitu rumusan peningkatan perilaku yang diinginkan, setelah mengkaji fakta perilaku, faktor-faktor internal dan external), dan rumusan kegiatan untuk melakukan intervensi terhadap faktor penyebab, yang diinventarisir dan disusun dalam kegiatan yang berurutan.Phase Penggerakan pelaksanaan : Outputnya adalah siapnya kegiatan (pra pelaksanaan : yaitu tenaga, sarana, dll), dan pelaksanaan kegiatan sesuai rencana.Phase Pemantauan : Fokusnya pada pemantauan pra pelaksanaan dan pada pelaksanaan : apabila ada penyimpangan segera dilakukan perbaikan (koreksi).Phase penilaian : Fokusnya pada perbaikan rencana y.a.d. : perlu dilihat keseluruhan komponen : rumusan tujuan, jenis kegiatan intervensi, dll.Phase pelaporan : adalah pelaporan keseluruhan proses dan komponen, termasuk tujuan yang dicapai, kegiatan yang dilakukan, sumber daya yang dipergunakan, dll.Sentralisasi vs Desentralisasi
Peran Sektor Kesehatan dan Lintas Sektor dalam Promosi Kesehatan
Peran Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota
Peran Sektor Kesehatan dan Lintas Sektor dalam Promosi Kesehatan
Perumusan kebijakan teknis promosi kesehatan di wilayahnya.
Penyediaan sarana promosi kesehatan sesuai standar.
Mengupayakan dana yang memadai untuk promosi kesehatan.
Mengembangkan kemitraan dengan berbagai pihak.
Mengupayakan pemberdayaan kelompok potensial di masyarakat di bidang kesehatan.
Memantau dan mengawasi jalannya kegiatan promosi kesehatan di wilayahnya.
Melakukan hal-hal lain sesuai keadaan, masalah dan potensi daerah.Indikator Keberhasilan
Indikator input :
Adanya organisasi/lembaga khusus promosi kesehatan/PKM;
Pemenuhan standar tenaga profesional (jafung PKM) di kabupaten/kota;
emenuhan standar sarana promosi kesehatan di kabupaten/kota.
Indikator proses :
Adanya kebijakan sektor yang mendukung pengembangan perilaku dan lingkungan sehat (minimal 3 per sektor).
Frekwensi informasi melalui media massa (TV; 5/mg; Radio; 1/hr; koran : 2/mgg).
Jumlah kelompok potensial yang bergerak bidang kesehatan di kabupaten/kota (5 per kecamatan).
Indikator output :
Perorangan : perbaikan prosentase faktor perilaku beresiko (aktivitas fisik, diet/gizi baik dan tidak merokok) : 80%
Prosentase tatanan keluarga sehat : 65 %
Ratio Desa/Posyandu = 1 : 5
Diposting oleh chimin di 20:16 6 komentar
Tips Hidup Sehat

Hindari Menu Makanan yang Buruk !Semua orang berpacu dengan waktu mengejar target dan harapan yang telah ditentukan. Maka sebagian BESAR orang, melupakan dan melalaikan tentang pentingnya masalah Menu Makanan yang baik, mereka hanya mementingkan target, harapan serta ambisi mereka saja. Sedangkan Menu Makanan tidak tidak terpikirkan lagi, yang penting bagi mereka adalah MAKAN yang ENAK dan CEPAT !Salah satu dampak yang terlihat jelas adalah Menu Makanan.Contoh yang disebelah ini sangat Menggiurkan tetapi harus DIHINDARI ! Maka Pengetahuan tentang Menu Makanan menjadi sangat penting karena dengan demikian kita akan mengetahui apa yang sebenarnya kita berikan untuk tubuh kita.Untuk mendapatkan Menu makanan yang Sehat kita harus mengurangi Kadar Lemak Jenuh dalam semua menu makanan kita dan harus berusaha menyingkirkan dan menghindarinya semampu kita.1. Membuang semua Lemak yang Kelihatan dan Tidak Kelihatan.2. Mengurangi semua Makanan berlemak.3. Mengurangi jumlah Lemak Jenuh (Lemak Hewani) dalam makanan.4. Mengurangi Makanan yang berkolesterol.Meningkatkan Makanan SEHAT !Kemakmuran meningkat, gaya hidup juga meningkat mengikutinya, tetapi apakah Keadaan Kondisi Kesehatan kita meningkat juga ?Untuk mengimbangi masuknya Lemak Jenuh (Omega 6) dari Menu Makanan kita dan juga meningkatnya produksi Kolesterol Jahat (LDL) yang diproduksi dalam hati (liver) yang disebabkan Stress maupun Depresi karena Tekanan Keadaan yang mempengaruhi kita pada jaman ini, maka harus meningkatkan konsumsi Menu Makanan Sehat, sebagai berikut :1. Meningkatkan Jumlah Lemak tidak Jenuh Ganda dalam Menu Makanan.2. Meningkatkan Jumlah Menu Makanan berserat Tinggi.3. Meningkatkan konsumsi Sayuran dan Buah-buahan berserat tinggi.Olahraga secara teraturMelakukan aktifitas fisik atau berolahraga secara teratur untuk dapat meningkatkan metabolisme tubuh secara menyeluruh, maka pembakaran Lemak dan kolesterol juga meningkatkan serta memperlancarkan peredaran dan sirkulasi darah pada seluruh tubuh kita dan juga penting sekali untuk latihan untuk otot-otot pada jaringan jantung kita. Keberhasilan yang dicapai dari olahraga bergantung sesuai dengan kadar kegiatan olahraga dan keteraturannya sesuai dengan kemampuan kita masing-masing pribadi.Hindari kehidupan yang STRESSKemakmuran meningkat, Gaya Hidup juga mengikutnya. Dengan harapan tindakan untuk menjaga & memperbaiki kondisi Kesehatan kita juga meningkat juga ? Karena mereka umumnya tidak memperhatikan kemampuan mereka, maka umumnya masyarakat akan mengalami Stress yang tinggi karena desakan cita-cita, target, ambisi maupun idealisme yang tinggi pula. Apakah kita mempunyai kemampuan untuk itu ?Apakah kita bersabar untuk menerima keadaan ?Bagaimana kita nanti ? Keluarga ? Isteri ? Anak-anak ?Stress telah menyerang tanpa disadari oleh yang mengalaminya, Stress mempengaruhi dan meningkatkan hormon stress dalam tubuh yang berakibat naiknya tekanan darah dan pada umum stress mendorong kegiatan yang merugikan dan merusak, seperti minum minuman keras, merokok, bergaul secara bebas, narkotik dan lain-lain. Akibat stress juga mengakibatkan peningkatan produksi Kolesterol Jahat (LDL) yang diproduksi oleh hati (liver) yang dapat mengakibatkan meningkatnya resiko penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah (Arteriosklerosis). Maka hindari Stress untuk menghindari dampak buruk yang lebih banyak dan komplek dengan beristirahat, berlibur dan bertamasya.
Diposting oleh chimin di 20:16 6 komentar
GAYA HIDUP DAN GAYA HIDUP SEHAT, TANTANGAN PROMOSI KESEHATAN DI INDONESIAOleh: Ari W.

Gaya hidup dan gaya hidup sehat, kini merupakan kosa kata yang seksi, menjadi jualan yang laris manis. Simaklah belantara industri media – media kertas maupun elekronik – betapa banyak dagangan yang ditawarkan atas nama gaya hidup dan gaya hidup sehat. Dan menjadi sebuah kewajiban para praktisi marketing dan periklanan untuk mengetahui gaya hidup para konsumen, untuk dipuasi atau untuk dirubah gaya hidup dan gaya hidup sehat mereka. Begitulah adanya dunia industri kini dan kitapun terperangkap dalamnya, bagai ikan didalam bubu. Apa boleh buat, itulah kutukan peradaban. Dan setiap gaya hidup – sehat atau tidak sehat – yang kita jalani sadar maupun tidak sadar, ada ongkos didalamnya, ada harga yang harus dibayar – pra maupun pasca – gaya itu. Dan seyogyanya menjadi kerisauan bersama.Tentang gaya hidup ituTerdapat berbagai pengertian tentang gaya hidup, tergantung dari mana kita berkepentingan melihatnya. Seperti orang orang pemasaran misalnya. Bagi kalangan ini, kesamaan atau kebedaan antara usia, tempat tinggal, suku , agama, kebangsaan dan kewargaan, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, belumlah menggambarkan apa apa. Itu baru pengkategorian demografis atau baru menjawab “ siapa konsumen kita”. Padahal bagi pembidik pembidik pasar, ada yang lebih penting yaitu : apa yang ada dikepala mereka ( segmentasi psikografi, kohor) – apa yang mereka beli dan dimana mereka dapat dijangkau. Apa yang ada dikepala mereka, itulah salah satu cara segmentasi pasar modern. Apa yang ada dikepala konsumen adalah AIO ( A=aktivitas, I = interes, minat, O=opini, pendapat. Resultante dari AIO inilah yang disebut gaya hidup, yang dalam pengertian pemasaran : Gaya hidup ialah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya.Mengetahui hal hal ini berarti mengetahui apa yang dapat dijual kepada mereka, juga dimana atau cara bagaimana mereka dapat dijangkau Tulisan yang lebih detil tentang ini dapat dibaca dalam berbagai referensi anatara lain Membidik Pasar Indonesia- Rhenald Kasali, Gramedia Jakarta 2001.Uraian dalam artikel ini hanyalah sekedar perbandingan dengan pengertian dan analisis Gaya Hidup dari sisi kesehatan atau Gaya Hidup Sehat.Gaya hidup - dari penglihatan kesehatanDalam health promotion glossary ( WHO 1998) , dirumuskan pengertian sebagai berikut :Lyfestyle is a way of living based on identifiable patterns of behaviour which are determined by the interplay between an individual’s personal characteristics, social interactions, and socioeconomicand environmental living condition.Pola pola perilaku (behavioral patterns) akan selalu berbeda dalam situasi atau lingkungan social yang berbeda, dan senantiasa berubah, tidak ada yang menetap (fixed). Gaya hidup individu, yang dicirikan dengan pola perilaku individu, akan memberi dampak pada kesehatan individu dan selanjutnya pada kesehatan orang lain. Dalam “kesehatan” gaya hidup seseorang dapat diubah dengan cara memberdayakan individu agar merubah gaya hidupnya, tetapi merubahnya bukan pada si individu saja, tetapi juga merubah lingkungan social dan kondisi kehidupan yang mempengaruhi pola perilakunya.Harus disadari bahwa tidak ada aturan ketentuan baku tentang gaya hidup yang “sama dan cocok” yang berlaku untuk semua orang. Budaya, pendapatan, struktur keluarga, umur, kemampuan fisik, lingkungan rumah dan lingkungan tempat kerja, menciptakan berbagai “gaya” dan kondisi kehidupan lebih menarik, dapat diterapkan dan diterima.Senjata sama : maksud bedaPara marketer melihat gaya hidup dengan analisis AIO, dengan maksud agar tepat dalam penetrasi barang dan jasa yang ditawarkannyaPara promosi kesehatan melihat gaya hidup dengan analisis AIO, agar lebih mengenal khalayak dan dapat mengembangkan promosi gaya hidup sehat yang berorientasi khalayak atau klien. Bedanya dengan para marketer ialah, para promotor membandingkan gaya hidup khalayak dengan standar standar kesehatan, merubahnya bila tidak sesuai.Lalu, apa maksud kedua penampakan gaya hidup dari sisi pemasaran dan promosi diuraikan dalam tulisan ini? Cuma satu : saling memperkaya.Kita sepakat, dalam hal gaya hidup, penyebab dan penampakkan ( hal hal yang dapat diidentifikasi) pada setiap orang dan kelompok, pasti berbeda. Aktivitas (A) interast (I) dan Opini (O) masing masing orang dan kelompok saling berbeda, jadi intervensi yang dilakukan pun harus berbeda. Dan Vientiane berdeklarasiAntara lain ditanda tangani oleh Dr Achmad Sujudi, Menteri Kesehatan Indonesia, di Republik Laos 15 Maret 2002, di ibu kota Vientiane, lahirlah Deklarasi Vientiane tentang Gaya Hidup Sehat Asean – ditanda tangani oleh sepuluh menteri kesehatan negara negara ASEAN. Deklarasi ini mengartikan gaya hidup sebagai praktek perilaku dan prakek social yang mendukung kesehatan dan merupakan cerminan dari nilai nilai dan jatidiri dari kelompok dan masyarakat dimana penduduk hidup dan menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk memenuhi kehidupan ekonomi , social dan lingkungan fisik. Sedemikian pentingnya gaya hidup sehat itu sehingga para menteri kesehatan menetapkan visi “ pada tahun 2000 semua penduduk ASEAN akan menuju gaya hidup sehat, sesuai dengan nilai hidup, kepercayaan dan budaya ASEAN, dalam lingkungan yang mendukung.Selanjutnya dirumuskan berbagai area prioriotas, tergantung kondisi kesehatan masing masing negara.
Diposting oleh chimin di 20:16 1 komentar
Sehat Sampai Akhir Hayat
UPAYA pemeliharaan kesehatan tak akan berhasil jika tak ada perubahan sikap mental dan perilaku. Dari sekian banyak dan beragam penyakit terkini, sumber akarnya tiada lain adalah gaya hidup (Way of Life) yang keliru. Bila kita menjalankan gaya hidup yang sehat dan benar, penyakit akan jauh dari kita.
Gaya hidup sehat dan benar hanya dengan 4 (empat) kalimat; makan yang pantas, berolah raga dengan takaran yang pas, stop rokok dan kurangi alkohol, serta mental batin tenang atau seimbang. Dengan 4 kalimat tersebut menurut sebuah penelitian, penyakit tekanan darah tinggi dapat berkurang 55%; stroke & jantung koroner dapat berkurang 75%; diabetes dapat berkurang 50%; tumor dapat berkurang 35%, usia rata-rata dapat diperpanjang 10 tahun ke atas dari rata-rata usia harapan hidup manusia Indonesia. Semua ini diraih tanpa mengeluarkan uang sesen pun! jadi gaya hidup sehat sangat mudah tapi efeknya luar biasa.
Berolah raga secara teratur sesuai kemampuan akan memperlancar peredaran darah, dan mempercepat penyebaran impuls urat saraf ke bagian tubuh atau sebaliknya, sehingga tubuh senantiasa bugar. Pada gilirannya ini dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Semua orang tahu olah raga itu baik untuk kesehatan, tapi tidak semua orang tahu bagaimana berolah raga dengan aman dan efektif.
"Berdasarkan filosofinya, sasaran olah raga sehat secara umum adalah memelihara, kemudian meningkatkan dari yang sudah ada, dan meningkatkan lebih baik lagi dalam kemampuannya mengambil oksigen lebih banyak, seiring dengan gerak yang dilakukannya," kata Prof. HYS Santosa Giriwijoyo, Drs. dr. guru besar dalam ilmu Faal (fisiologi) FPOK UPI.
Bila tujuannya olah raga kesehatan, lanjutnya, maka syaratnya dilakukan seringan mungkin dan dalam kurun waktu yang lebih lama dan teratur atau dilakukan secara terus menerus sepanjang hidup. Olah raga yang baik, dilakukan hanya dengan melakukan gerak setingkat di atas aktivitas keseharian kita. Jadi bagi orang yang biasa duduk, berjalan kaki merupakan olah raga yang baik baginya. Sementara yang biasa jalan, olah raga yang baik dengan berjalan cepat atau lari.
Banyak orang berpendapat, tanpa olah raga pun sebenarnya kita sudah menggerakan badan, mirip olah raga. Misalnya dengan melakukan pekerjaan fisik sehari-hari seperti menyapu lantai, membersihkan rumah, mencuci, dan menjemur pakaian. Tetapi apakah "olah raga" semacam ini dapat kita lakukan secara teratur dan berkesinambungan? Itu masalah tersendiri!
**
"ORANG dikatakan sehat dan kualitas hidupnya baik bila semua fungsi tubuh normal, dan semua fungsi gerak baik serta wajar dengan memelihara semua sendi. Pada dasarnya gerak adalah salah satu ciri hidup. Meningkatkan kemampuan gerak berarti meningkatkan kualitas hidup. Kita juga akan mendapati gerak dalam keseharian sebagai olah raga kesehatan dan prestasi, serta gerak sebagai pekerjaan," kata Santosa.
Menurut Prof. Dr. dr. A. Purba, M.Sc, AIF, dosen Fakultas Kedokteran Unpad, pada usia manula (40 tahun keatas -red), sebaiknya dibiasakan untuk olah raga aerob (tarik nafas). Karena olah raga yang baik untuk jantung adalah aerobik. Dengan melakukan aeorobik lebih banyak menarik nafas dan membutuhkan banyak oksigen. Berbeda dengan olah raga an-aerob yang menahan nafas.
Bahkan menurut Purba, olah raga menahan nafas sangat tidak dianjurkan untuk penderita kelainan jantung, stroke, darah tinggi, diabet, karena pada saat tidak nafas jantung akan kekurangan oksigen dan akan tersentak kaget. Penderita mendadak bisa mengalami serangan jantung. "Bila sehat-sehat saja sih tidak masalah, hanya saya tekankan untuk para pasien penderita penyakit degeneratif ini agar tidak memulai olah raga dengan an-aerob atau tahan nafas. Untuk itu, olah raga yang baik di usia 40 adalah olah raga kesehatan aerobik dan tarik nafas, bukan tahan nafas, imbuhnya," . Selain itu, menurut Purba, di usia 40 tahun olah raga tahan nafas tidak dianjurkan, karena di usia tersebut selain kemampuan fisik yang menurun, juga diikuti dengan naiknya kadar kolesterol dalam darah yang lebih rentan terhadap serangan jantung atau stroke.
Bagaimana bila olah raga tahan nafas ini sudah dilakukan sejak usia sebelum 40 dan masih berlanjut hingga usia lebih dari itu? Menurut Purba, pada dasarnya olah raga apapun tak masalah bila dilakukan oleh orang yang sehat, dalam arti tidak memiliki catatan kesehatan yang membahayakan, tinggal dikembalikan pada tujuannya untuk kesehatan, rekreasi, prestasi atau apa. Bila olah raga tahan nafas dilakukan pun karena sudah terbiasa sejak usia sebelum 40, mungkin tak ada masalah. Artinya dia sudah terlatih dan mungkin memiliki kemampuan kesehatan yang lebih baik. Hanya yang dikhawatirkan banyak yang memasuki usia pensiun namun tiba-tiba ikut olah raga langsung an-aerob, tegas Puba.
Menurut Purba, sebelum memasuki olah raga yang berat an-aerob (tahan napas), sebaiknya dimulai dengan latihan olah raga aerob. Yang termasuk dalam kategori olah raga aerob adalah jalan, jogging, naik sepeda, dan beberapa olah raga ringan lainnya yang tidak kompetitif.
Sebagai panduan, sebaiknya bila olah raga kesehatan ini dilakukan oleh mereka yang berisiko gangguan kesehatan. Melakukan pemeriksaan terlebih dahulu ke dokter ahli tentang kondisi fisik yang sebenarnya. Bila olah raga yang dilakukan tujuannya rekreasi, semisal tenis, maka sebaiknya jangan ada perlombaan layaknya olah raga prestasi.
Olah raga dilakukan 30-60 menit. Karena dengan waktu tersebut cukup untuk membakar kolesterol. Olah raga tidak dilakukan pada saat cape atau keletihan. Sebaiknya istirahat dulu untuk 2-3 jam sebelum olah raga dimulai. Bila dilakukan malam hari, olah raga sebaiknya berhenti 3 jam sebelum waktu kebiasaan kita tidur. Bila terbiasa tidur jam 10, maka jam 7 harus sudah istirahat. Hal ini dilakukan untuk mencegah sulit tidur. Jangan langsung duduk setelah selesai olah raga, sebaiknya jalan-jalan 10-15 menit. Karena ketika selesai olah raga, otot kaki yang memompa darah ke otak akan otomatis mengurangi daya dorongnya bila kaki langsung diam. Hal ini yang berbahaya bagi jantung.
Sebaiknya bila melakukan olah raga dalam pengawasan dokter.Pada klub-klub olah raga juga disarankan ada dokter ahli yang mendampingi saat latihan berlangsung.
Diposting oleh chimin di 20:16 2 komentar
Rumah Sehat, Fenomena Gaya Hidup
SEHAT itu mahal harganya. Apalagi di zaman krisis ekonomi seperti sekarang, apa pun akan diupayakan orang agar tetap sehat. Gaya hidup sehat pun kini menjadi tren, terutama di kota-kota besar. Namun, apakah sehat itu selalu berkonotasi mahal, ternyata tidak. Hidup sehat itu dapat di mulai dari rumah yang sehat.
KIAN meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap berbagai masalah krisis lingkungan yang terjadi di sekitarnya telah memaksa orang mulai hidup hemat dan sehat.
Hemat Air. Di saat musim kemarau seperti sekarang, gejala krisis air bersih memaksa penghuni rumah mulai bertindak menghemat pemakaian air bersih yang diambil dari pompa air listrik. Penghematan dapat berupa kegiatan mencuci mobil berkurang menjadi sekali seminggu di hari Minggu, serta mencuci pakaian maksimal dua kali seminggu di hari Rabu dan Minggu.
Selain itu, air bekas cucian beras, sayuran atau buah yang mengandung banyak nutrisi jangan dibuang, tetapi dapat digunakan untuk menyirami tanaman. Dengan menghemat air bersih, anggota keluarga dapat tercukupi kebutuhan air bersih sepanjang musim kemarau. Namun, jangan lupa untuk tetap memasak air bersih sebelum diminum agar tubuh tetap sehat.
Ribuan ton sampah setiap hari diproduksi, maka ada baiknya seluruh anggota keluarga diajak membuang sampah secara selektif. Sampah dipilah menjadi sampah organik yang membusuk, seperti makanan, sayuran, serta buah-buahan, dan sampah anorganik yang tidak membusuk, seperti botol, kertas, kardus, ember, dan kaleng. Siapkan kantong plastik bekas belanjaan berukuran sedang besar di atas tempat sampah yang diperuntukkan bagi sampah organik. Jika sudah penuh, kantong diikat agar bau busuk sampah tidak menguap ke dalam rumah dan buang sesegera mungkin.
Pada dasarnya, sampah anorganik seperti botol, toples, kertas, kardus, kayu, ember, dan kaleng masih dapat dimanfaatkan secara kreatif. Botol untuk tempat sirup atau minyak. Toples atau kaleng untuk tempat bumbu masakan, garam, gula, kopi, teh, atau kerupuk. Kertas masih dapat dipakai untuk membungkus atau ditulis lembar baliknya yang masih kosong. Kardus masih bisa dipakai untuk membungkus kado atau barang paket. Ember, kaleng cat/susu, dan drum dapat dipakai untuk pot-pot tanaman yang artistik.
Koran, tabloid, majalah, atau buku bacaan bekas dapat disumbangkan ke perpustakaan setempat atau dikumpulkan bersama tetangga untuk dikirim ke kampung halaman. Jangan biarkan rumah anda penuh dengan koleksi barang rongsokan. Itu sama saja membiarkan ruang rumah menjadi penuh sesak dan menjadi sarang nyamuk. Jika memang sudah tidak ingin menggunakan sampah anorganik tersebut, bungkuslah dengan rapi dan berikan kepada pemulung yang lewat setiap hari di depan rumah. Bagi mereka, sampah adalah berkah.
Gaya hidup sehat yang cenderung kembali ke alam tradisional memberikan peluang besar kepada anggota keluarga untuk berkebun secara optimal di rumah. Kehadiran taman yang dipenuhi tanaman buah-buahan, sayuran, dan tanaman obat akan mendukung gaya hidup sehat si penghuni. Dengan berkebun, Anda dapat bersantai sebagai obat mengurangi stres.
Menanam pohon pisang buah, misalnya, selain buahnya dimakan langsung dapat pula direbus atau dikolak. Daun pisangnya dapat dipakai memasak pepes ikan, tahu, daging, atau buat kue lemet singkong yang bebas kolesterol sebagai makanan kesukaan keluarga. Ada baiknya pula mengajak para tetangga sebelah untuk menanam berbagai jenis pohon pisang buah yang bervariasi di setiap halaman depan rumah sehingga pada saat panen dapat saling barter pisang dengan tetangga sekaligus mempererat tali silaturahmi.
Selain pisang, pohon pepaya juga banyak manfaatnya. Bagi keluarga muda, buah pepaya muda yang direbus dan dimakan dapat memperbanyak air susu ibu. Buah matangnya tentu bervitamin untuk dimakan sekeluarga. Daun pepaya dapat di sayur untuk lalapan yang dapat menurunkan kolesterol. Selain itu, pagar hidup dari tanaman katuk dapat dimasak untuk dijadikan sayur bening yang juga membantu memperbanyak air susu ibu.
Daun sirih yang ditanam di tiang pergola, pagar atau carport dapat langsung dikunyah atau meminum air rebusan daun sirih, dijamin gigi sehat kuat, napas segar, dan tenggorokan lega, persis kaya iklan pasta gigi. Sementara daun kembang sepatu dan lidah buaya dapat digunakan untuk penyubur rambut.
Rumah sehat
Selain gaya hidup yang sehat, rumah yang sehat juga sangat penting. Keduanya saling berkaitan erat. Berikut ini beberapa pertimbangan untuk menciptakan rumah yang sehat.
Keterbatasan lahan bangunan dan ketersediaan ruang yang sempit dapat disiasati dengan rumah tumbuh kembang. Pada bagian atap, eternit dapat ditiadakan. Atap yang terdiri atas genteng, lapisan aluminium, dan tripleks terlihat tanpa kolong yang mensyaratkan penyelesaian rangka atap yang rapi, termasuk pemasangan jaringan elektrikal. Kelebihan yang diperoleh adalah atap bebas tikus, ruang terasa luas dan melegakan aliran udara.
Atap di atas kamar mandi, kamar tidur, dan dapur ada baiknya dipasangi satu-dua genteng kaca untuk membiarkan sinar matahari langsung dari atas masuk ke dalam ruangan. Bukaan-bukaan dari ventilasi, jendela dan pintu yang lebar dan bersilangan akan meloloskan sinar matahari dari samping masuk ke berbagai ruangan. Pemakaian lampu di siang hari pun dapat ditiadakan. Selain itu, sinar matahari bermanfaat pula menghilangkan kepengapan ruang dan membunuh kuman bakteri yang berterbangan di dalam ruangan, serta mencegah orang malas bangun pagi. Rumah pun hemat listrik, tetapi juga sehat.
Masalah debu patut dicermati, apalagi bila ada anggota keluarga yang alergi debu. Bagi rumah yang berada di tepi jalan raya biasanya banyak debu di rumahnya. Bersihkan debu-debu tersebut dengan lap basah dan pel lantai di pagi hari, dan juga di sore hari jika memiliki balita. Lantai sebaiknya tidak berkarpet karena debu mudah menempel di karpet. Ventilasi lubang angin tetap dipasangi kasa untuk menyaring debu dan mencegah nyamuk masuk. Kasa juga harus rutin dicuci seminggu sekali.
Untuk menyiasati keterbatasan lahan dan ruang, maka optimalisasi ruang dapat berupa penggabungan fungsi ruang. Garasi, teras depan, dan ruang tamu asing digabung dalam taman depan dengan kolam yang asri. Ruang tamu keluarga dan ruang makan menjadi satu, serta dapur dan teras belakang. Jika rumah bertingkat, tingkat atas dapat digunakan untuk ruang keluarga, ruang belajar, dan kerja, serta ruang tidur tamu sanak keluarga jika sedang berkunjung. Di atas dapur dapat dibangun kamar pembantu, ruang cuci dan jemur pakaian, dilengkapi pot-pot tanaman sayuran seperti cabai, pandan, dan sereh.
Ruang yang sempit dapat diberi kesan luas, selain bentuk jendela yang lebar, pemilihan cat dinding dan tirai jendela harus cenderung warna cerah, seperti putih atau hijau muda. Warna cerah menstimulasi pemakai ruang menjadi riang dan bergairah dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.
Perabot
Pemilihan perabot ruang dalam harus mudah dibersihkan, dipindahkan, dan proporsional sesuai tempat yang tersedia. Jika ruangannya sempit, pilihlah perabotan yang ramping berkesan ringan tapi kuat. Letakkan pot-pot tanaman berukuran kecil sedang untuk menciptakan kesan alami dalam ruangan rumah.
Kehadiran unsur air dalam bentuk kolam dari gentong atau tempayan yang berisikan ikan mas atau lele dan tanaman melati air, teratai, eceng gondok, atau papyrus harus dikuras secara rutin, minimal dua minggu sekali. Untuk mengurangi gangguan nyamuk, di sekitar kolam dan di teras depan dapat diletakkan pot-pot tanaman sereh karena tanaman ini ampuh mengusir nyamuk.
Kesegaran dan kesehatan udara lingkungan sekitar rumah sangat ditentukan oleh kerindangan pepohonan yang ada di depan rumah. Penanaman pohon buah-buahan di jalur hijau jalan dan taman depan rumah akan memperoleh keuntungan banyak, seperti keteduhan ruang koridor untuk berjalan dan bermain anak-anak, mengalirkan udara sejuk ke dalam rumah, serta panen buah- buahan.
Untuk menciptakan keserasian koridor hijau jalan, pilihlah pohon jenis buah-buahan yang berbeda di setiap jalan, selain sebagai penanda jalan, warga dapat panen buah-buah secara bergantian musim. Pohon mangga, jambu, atau rambutan merupakan pohon buah-buahan yang memiliki banyak jenis.
Masih banyak lagi gaya hidup sehat. Namun, yang harus diingat adalah orang tua harus mengambil peran utama dalam meneladani gaya hidup sehat seperti tersebut di atas karena anak merupakan pecontoh terbaik. Wujudkanlah sebuah rumah yang sehat secara bersama demi kesehatan seluruh anggota keluarga. Selamat mencoba.
Diposting oleh chimin di 20:16 1 komentar
KEBIJAKAN GIZI
Menu ini hadir untuk memberikan informasi kepada anda tentang Strategi dan Kebijakan Pemerintah dalam pengembangan program penanggulangan masalah gizi secara nasional, baik yang sudah berupa buku panduan program maupun yang masih berupa dokumen sementara.
Informasi yang dapat tersaji sampai saat ini adalah:.
Kepmenkes RI tentang Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan bagi Bangsa Indonesia (download)
Rencana Aksi Pencegahan & Penanggulangan Gizi Buruk
INFO ACEH
Kadarzi revisi Desember 2004 (format ppt, size: +/- 2.21 MB Klik Disini (atau klik kanan mouse, pilih "save target as").
Program Perbaikan Gizi Makro (download)
Stranas PP ASI (download)
Matriks Stranas (download)
Rencana Aksi Pangan dan Gizi Nasional 2001-2005 (download)
Rencana Strategik Direktorat Gizi Masyarakat
Program Pembangunan Nasional Bidang Gizi (download)
Indonesia Sehat 2010
Inmendagri No. 23 (download)
Keputusan Menteri Kesehatan Tentang TKHI (download)
SK Dirjen tentang Vitamin A (download)
SK Menkes No. 237 tentang Pemasaran Pengganti ASI (download)
Health Development Plan Towards Healthy Indonesia (download)
SK Memperindag No. 153 tentang Penerapan Secara Wajib SNI Tepung Terigu Sebagai Bahan Makanan (download)
Undang-Undang No. 7 tahun 1996 tentang Pangan
Diposting oleh chimin di 20:07 2 komentar
Desember 2007 Halaman Muka
Berlangganan: Posting (Atom)
Arsip Blog
• ▼ 2008 (6)
o ▼ Januari (6)
 Apakah Promosi Kesehatan Itu ?Health promotion is ...
 Tips Hidup Sehat Hindari Menu Makanan yang Buruk ...
 GAYA HIDUP DAN GAYA HIDUP SEHAT, TANTANGAN PROMOSI...
 Sehat Sampai Akhir Hayat UPAYA pemeliharaan keseha...
 Rumah Sehat, Fenomena Gaya Hidup SEHAT itu mahal h...
 KEBIJAKAN GIZI Menu ini hadir untuk memberikan inf...
• ► 2007 (3)
o ► Desember (1)
 Obesitas & Gaya Hidup Sehat Bagi sebagian orang, ...
o ► November (2)
 FOOD COMBINING (Kombinasi Makanan Serasi)

Mengenai Saya

amin
vollyball
Melihat profil lengkap saya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar